Tim Ekonomi Sukses Buai Mimpi, Menakut-Nakuti dan Beri Data Hoax ke Presiden Jokowi



Apa yang bisa diharapkan dari tim ekonomi (Sri Mulyani cs) di pemerintahan Jokowi ini?.. Ngutang, sibuk pangkas anggaran, sibuk potong subsidi, hingga sibuk cari kambing hitam pembenaran dari kinerja-kinerjanya yang jeblok dan jauh dari jalan idiologi Tri Sakti dan agenda Nawacita.

Itupun tidak hanya berhenti sampai di situ, tim ekonomi Jokowi juga hanya bekerja memberi mimpi, menakut-nakuti, bahkan sampai memproduksi data Hoax yang hanya sekedar ingin dianggap hebat dan penuh prestasi, walau faktanya jauh dari apa yang di klaim selama ini. Rontoklah wibawa presiden Jokowi akibat ulah tim ekonomi yang ABS (Asal Bapak Senang) dan amburadul tersebut.

Baru baru ini saja, Presiden Jokowi kena sasaran kritik yang luar biasa dari para analis ekonomi baik dalam negeri maupun luar negeri. Jake Van Der, analis ekonomi internasional misalnya mengkritik Jokowi ketika berpidato saat berkunjung ke Hongkong bahwa klaim Jokowi yang mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi ke tiga di dunia hanyalah klaim Hoax semata, “sorry president Widodo, GDP ranking are economist, equivalent of fake news”.

Begitupun para analis ekonomi dan tokoh-tokoh dalam negeri, ramai-ramai mengkrtitik klaim pidato Jokowi tersebut hingga berisi sindiran, nyinyiran, bahkan olok-olok ke Presiden Jokowi di Hongkong tersebut.

Dunia medsospun ramai, Presiden Jokowi kena Getah dari ketidak mampuan tim ekonomi yang bekerja super konservatif dan ditambah memberikan data-data hoax semata.

Berdasar Data statistik yang dikeluarkan OECD th 2017, pertumbuhan ekonomi indonesia memang Cuma 5,02%, angka tersebut jelas sangat jauh bila dibandingkan dengan negara-negara di Asia, seperti : india: 7,3%, Laos: 7,4%. Myanmar: 7,3%. Kamboja 7,2%, Bangladesh 7,1%, Filipina 6,2%. China 6,7%, Palau 5,5%. Dan Timor Leste: 5,5%. Apalagi membandingkan dengan pertumbuhan ekonomi masing-masing negara di dunia, Indonesia hanya masuk rangking ke 20 tingkat pertumbuhan ekonominya.  Jadi dari mana penilaian tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa nomor tiga didunia?

Padahal sebelumnya buaian mimpi Sri Mulyani yang mengatakan tahun 2045 Indonesia menjadi negara terbesar ekonomi ke empat didunia juga sudah menjadi bahan olok-olokan para analis ekonomi. belum lagi gaya menakut-nakuti Sri Mulyani kepada Presiden Jokowi yang diduga agar presiden Jokowi menuruti garis kebijakan Neoliberal Sri Mulyani cs juga pernah dilakukan dengan menyarankan agar pemerintah mewaspadai ketidakpastian ekonomi Amerika serikat dan resiko gagal bayar utang pemerintahan Yunani, padahal ujung-ujungnya hanya ingin memangkas anggaran APBN demi menyenangkan pemegang surat utang Indonesia yang nota bene asing.

Sri Mulyani pada tanggal 15 Desember 2016 pernah berpidato jika RI masuk tiga besar pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia “kita selalu bisa menempatkan “the third highest ekonomi”, RRT (China) dan India juga mengalami struggle untuk mempertahankan di atas 6%”. Kuat dugaan sajian data Hoax presiden Jokowi ketika kunjungan ke hongkong kemaren adalah sajian data dari Menteri Keuangan Sri Mulyani tersebut.

Jika demikian, lengkap sudah taktik kerja Sri Mulyani cs yang dijuluki sang arsitek ekonomi Indonesia dan menteri keuangan terbaik se Asia tersebut. Memberi Mimpi, Menakut-Nakuti dan Memproduksi Data Hoax untuk Presiden Jokowi, hingga Presidenpun harus jadi bahan olok-olokan

Previous
Next Post »
Thanks for your comment