Rustriningsih, Kepemimpinan Yang Jawani dan Solutif

Rustriningsih
Rustriningsih


Rustriningsih, Tokoh perempuan asal Kebumen ini bisa di bilang cukup sukses ketika menjabat sebagai Bupati Kebumen selama dua periode (2000-2008). Gaya kepemimpinanya yang santun namun solutif memecahkan berbagai persoalan dan keluhan masyarakat waktu itu membuat dirinya sangat begitu di cintai masyarakatnya.

Gaya kepemimpinan Rustriningsih memilih untuk dekat dengan masyarakatnya, sehingga waktu itu ketika banyak pemimpin daerah lain merasakan eforia kekuasaan paska reformasi, justru Rustrinningsih sebagai kepala daerah memilih membuka ruang seluas-luasnya dengan masyarakat. Ia membagikan nomor telepon pribadinya kepada masyarakat agar masyarakat bisa dapat berkomunikasi langsung dengan dirinya. Selain itu, Rustriningsih juga aktif melakukan interaktif dengan masyarakatnya melalui saluran Radio Kebumen, sebuah terobosan gaya kepemimpinan yang amat langka waktu itu di saat kepala daerah lainnya memilih jalan “elitisme”.

Upaya dan kerja keras Rustriningsih sebagai kepala Daerah juga tidak hanya berhenti dalam membangun kedekatannya dengan masyarakat, namun Rustriningsih juga bekerja keras membenahi jalannya birokrasi pemerintahan waktu itu guna mewujudkan prinsip-prinsip “Good Governance”.

Rustriningsih tanpa lelah dan penuh kesabaran terus mendorong masyarakat agar selalu berpartisipasi aktif dan menyeluruh melibatkan diri dalam setiap pengambilan kebijakan, memastikan Supremasi hukum (the supremacy of law), Transparansi (Transparency) atau keterbukaan terkait pengambilan kebijakan oleh pemerintah, dan Akuntabilitas publik terhadap masyarakat yang telah memberinya kepercayaan untuk memimpin kepentingan masyarakat. Atas kinerja dan pola kepemimpinanya tersebut Rustriningsih pada tahun 2007 pernah mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah dengan Nominasi Tokoh Good Governance Local Governance Support Program (LGSP) dari USAID.

Selain itu, Rustriningsih sebagai kepala Daerah juga menjalin kerjasama baik dengan insan pers demi mewujudkan komitmennya agar terpenuhinya hak-hak publik atas informasi dan kebebasan berekspresi. Rustriningsih pada waktu itu memilih dekat dengan masyarakat dan Insan Pers, sebuah gaya kepemimpinan yang juga sangat jarang terjadi di era paska Reformasi.

Gaya kepemimpinan Alumni Unsoed dan UGM ini diam-diam ternyata diamati dan dipantau Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang pada akhirnya Rustriningsih diberikan penghargaan bergengsi di dunia insan pers berupa Tasrif Award pada tahun 1997.


Banyak kisah sukses dari perjalanan kepemimpinan seorang Rustriningsih, baik ketika menjabat sebagai Bupati Kebumen selama dua periode, maupun ketika menjabat wakil Gubernur Jawa Tengah pada 2008-2013. Walaupun hanya sebagai wakil Gubernur Jawa Tengah, atau orang kedua di pemerintahan provinsi Jawa Tengah dengan segala keterbatasan kewenangannya, namun keberadaan Rustriningsih setidaknya mampu menjadi penyeimbang dan pengayom masyarakat sehingga perjalanan pemerintahan di Jawa Tengah waktu itu terasa menyejukkan iklim pemerintahan di Jawa Tengah.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment